Pages

Promo Februari 2019

Senin, 24 September 2018

Cara kerja Sensor Sidik Jari

Pemindai sidik jari (fingerprint scanner) saat ini sudah banyak digunakan, mulai dari attendance system (system absensi), sebagai access control (system pengontrol akses ke dalam suatu ruangan, tempat atau ke dalam sebuah system) hingga sebagai identitas pribadi seperti yang terdapat pada SIM (Surat Izin Mengemudi) atau passport.
Seperti halnya bagian tubuh yang lain, sidik jari terbentuk karena factor genetic dan lingkungan. Kode genetic pada DNA memberi perintah untuk terbentuknya janin yang secara spesifik membentuk hasil secara random.

Demikian juga halnya dengan sidik jari. Sidik jari memiliki bentuk unik bagi setiap orang. Artinya setiap orang memiliki bentuk sidik jari yang berbeda-beda meskipun terlahir kembar. Jadi, walaupun sidik jadi terlihat seperti sama bila dilihat sekilas, buat penyelidik terlatih atau dengan menggunakan software khusus akan terlihat perbedaannya. Sebelum kita berbicara tentang alat pemindai sidik jari, kita akan berbicara tentang sidik jari tersebut. 

POLA SIDIK JARI
Secara umum, sidik jari dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut Henry Classification System, yaitu loop patern, whorl pattern dan arch pattern. Sekedar imformasi, perlu diketahui bahwa hampir 2/3 manusia memiliki sidik jari dengan ‘loop pattern’, 1/3 lainnya memiliki sidik jari dengan ‘whorl pattern’, dan hanya 5-10% yang memiliki sidik jari dengan ‘arch pattern’.

Pola-pola sidik jari seperti inilah yang digunakan untuk membedakan sidik jari secara umum. Namun untuk mesin pembaca sidik jari, pembedaan seperti ini tidaklah cukup. Karena itulah mesin sidik jari dilengkapi dengan metode pengenalan lain yang disebut ‘minutiae’.
ARCH PATTERN

WHORL PATTERN

LOOP PATTERN 

MINUTIAE 
Minutiae berasal dari bahasa inggris yang bisa berarti ‘barang tidak berarti’ atau ‘rincian tidak penting’ dan terkadang diartikan sebagai ‘detil’. Seperti arti katanya, ‘minutiae’ sebenarnya merupakan rincian sidik jari yang tidak penting bagi kita, tetapi bagi sebuah mesin sidik jari itu adalah detil yang sangat diperhatikan.
 
Untuk lebih jelasnya, minutiae pada sidik jari adalah titik-titik yang mengacu kepadacrossover (persilangan dua garis), core (putar-balikan sebuah garis), bifurcation(percabangan sebuah garis), ridge ending (berhentinya sebuah garis), island (sebuah garis yang sangat pendek), delta (pertemuan dari tiga buah garis yang membentuk sudut) danpore (percabangan sebuah garis yang langsung diikuti dengan menyatunya kembali percabangan tersebut sehingga membentuk sebuah lingkaran kecil).

Mesin pemindai sidik jari akan mencari titik-titik ini dan membuat pola dengan menghubung-hubungkan titik-titik ini. Pola yang didapat dengan menghubungkan titik-titik inilah yang nantinya akan digunakan untuk melakukan pencocokan bila ada jari yang menempel pada mesin sidik jari. Jadi, sebenarnya mesin sidik jari tidak mencocokan pola yang didapat dari minutiae-minutiae ini.

Mesin pemindai sidik jari bekerja dengan mengambil gambar dari sidik jari tersebut. Sebenarnya banyak cara dapat dilakukan untuk mengambil gambar sidik jari tersebut namun metode umum yang dilakukan adalah dengan 2 cara yaitu dengan sensor optikal dan kapasitansi. 

SENSOR OPTIKAL
Inti dari sensor optikal adalah dengan adanya CCD (Charge Couple Device) yang cara kerjanya sama seperti system sensor yang terdapat pada kamera digital dan camcorder. CCD merupakan chip cilikon yang terbentuk dari ribuan atau bahkan jutaan diode fotosensitif yang disebut photosites, photodelements atau disebut juga piksel. Tiap photosite menangkap suatu titik objek kemudian dirangkai dengan hasil tangkapan photosite lain menjadi suatu gambar.
 
Bila mengambil contoh pada kamera, saat menekan tombol ‘capture’ pada kamera digital, sel pengukur intensitas cahaya akan menerima dan merekam setiap cahaya yang masuk menurut intensitasnya. Dalam waktu yang sangat singkat tiap titik photosite akan merekam cahaya yang diterima dan diakumulasikan dalam sinyal elektronis.

Gambar yang sudah dikalkulasikan dalam gambar yang sudah direkam dalam bentuk sinyal elektronis akan dikalkulasi untuk kemudian disimpan dalam bentuk angka-angka digital. Angka tersebut akan digunakan untuk menyusun gambar ulang untuk ditampilkan kembali. Perekaman gambar yang dilakukan oleh CCD sebenarnya dalam format ‘grayscale’ atau monochrome dengan 256 macam intensitas warna dari putih sampai hitam. 

SENSOR KAPASITIF
Sensor kapasitif bekerja berdasarkan prinsip pengukuran kapasitansi dari material yang dipindai. Material tersebut bisa saja besi, baja, alumunium, tembaga, kuningan bahkan hingga air. Berbeda dengan pemindai optikal yang menggunakan cahaya, pemindai kapasitif menggunakan arus listrik untuk mengukur besarnya kapasitas.
Diagram di atas menunjukkan sebuah sensor kapasitif sederhana. Dimana sensor dibuat dari beberapa chip semi konduktor pada sebuah sel yang tipis. Setiap sel memiliki tempat konduktor yang ditutupi dengan lapisan isolasi.

Sensor tersebut terhubung dengan sebuah integrator yang dilengkapi dengan inverter penguat yang dapat menterjemahkan sehingga pada akhirnya akan membentuk sidik jari yang sedang dipindai.
Setelah mesin pemindai sidik jari menyimpan image atau gambar yang diambil, mesin kemudian melakukan ‘searching minutiae’ atau mencari titik-titik minutiae.
Searching Minutiae


Before Match


Match Minutiae


Matched Result
Jika mesin sidik jari mendapat pola yang sama maka proses identifikasi sudah berhasil. Tidak semua minutiae harus digunakan dan pola yang ditemukan tidak harus sama, maka kita dapat menyimpulkan bahwa posisi jari kita pada saat identifikasi pada mesin sidik jari juga tidak harus persis sama dengan pada saat kita menyimpan data sidik jari kita pertama kali pada mesin tersebut.



Pemindai sidik jari optikal dan kapasitif dianggap menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi, karena tidak bisa dipalsukan dengan foto copy sidik jari, sidik jari tiruan, atau bahkan dengan cetak lilin yang mendetil dengan guratan-guratan kontur sidik jari sekalipun.

Dengan cara kerja sensor sidik jari seperti itulah, Fingerspot menerapkan dalam produk mesin absensi sidik jari sehingga lebih aman dan efisien

Kamis, 20 September 2018

Fingerspot Absensi Sekolah (FAS)

FAS (Fingerspot Absensi Sekolah) adalah aplikasi yang didesain khusus untuk mencatat dan mengelola data absensi siswa di sekolah. Anda dapat menggunakan mesin absensi Fingerspot sebagai mesin pencatat jam kehadiran dan jam pulang siswa dan aplikasi FAS akan mengolahnya sebagai laporan absensi siswa. Saat siswa melakukan scan pada mesin, FAS akan menampilkan data scan tersebut secara realtime. Guru dapat memantau kehadiran siswa dan mengatasi tindakan ketidakdisiplinan siswa seperti terlambat masuk sekolah dan tidak masuk sekolah tanpa izin. FAS menjadikan pencatatan, pengelolaan, dan pemantauan kehadiran siswa di sekolah menjadi lebih mudah dan akurat.
Aplikasi FAS membagi kelas menjadi 2 bagian, yaitu kelas regular dan kelas ekstrakurikuler. Pembagian kelas tersebut diatur sesuai dengan tahun ajaran dan ruangan. Dengan begitu pengelompokan siswa menjadi lebih tertata dengan baik. Selain itu, pengisian data siswa pada aplikasi ini telah sesuai dengan format buku induk Diknas. FAS mampu menangani mutasi kelas, seperti pindah kelas, naik kelas, dan kelulusan.
FAS juga dilengkapi dengan modul SMS Gateway. Saat siswa melakukan scan pada mesin absensi, FAS akan mencatat data scan tersebut dan mengirimkan pemberitahuan kepada orang tua. Pemberitahuan ini berupa pesan singkat atau SMS bahwa anak mereka telah melakukan scan masuk sekolah dan scan pulang sekolah. Orang tua juga dapat mengetahui apakah anak mereka sudah scan atau belum, membolos atau tidak, terlambat atau tidak, dan apakah anak pulang lebih cepat. Dengan begitu, orang tua dapat memantau kegiatan anak lebih optimal.
Instalasi desktop : Ya
Instalasi smartphone (APK) : Tidak
Jadwal siswa : Ya
Jadwal guru : Tidak
SMS Gateway : Ya
Broadcast Facebook : Tidak
Realtime data absensi : Ya
Email monitoring : Tidak
Support cloud : Tidak
Mesin pendukung : Revo Duo-158BNC, Revo-163BNC, Revo FF-153BNC Pro, Revo FF-162BNC, Revo-156BNC, Neo A-152NC+



  Fitur   
  • Pengaturan jadwal kelas
  • Terdapat 2 (dua) kelas yaitu kelas reguler dan non reguler (ekstrakurikuler)
  • Pembagian kelas sesuai dengan tahun ajaran, jadwal kelas dan ruang
  • Pengisian data siswa lengkap sesuai dengan format buku induk Diknas
  • Mutasi kelas diantaranya pindah kelas reguler, naik dan tinggal kelas, penempatan kelas non reguler (kelas ekstrakurikuler), kelulusan dan alumni
  • Pengisian data ijin siswa, dapat mengirim SMS
  • Real time monitoring kehadiran  siswa
  • Advance Modul SMS Gateway yang terintegrasi dengan jadwal kelas
  • Pengaturan global untuk jadwal kelas, tahun ajaran dan pengaturan database
  • Pengisian kalender pendidikan dan laporan kalender pendidikan
  • Terdapat laporan absensi, mutasi dan rekap mutasi yang lengkap
  • Registrasi sidik jari dan kartu
  • Hak akses pengguna aplikasi

Rabu, 19 September 2018

KANA B-8020BQ

Kamera CCTV dengan fitur 1/ 2.7 “ Aptina 2MP CMOS Sensor, 2.8 mm lens, 1080P, 20 meter IR distance, IP66 weatherproof housing, metal casing

KANA B-8020BQ merupakan kamera cctv AHD, TVI, CVI, CVBS berbentuk bullet yang biasa digunakan untuk pemantauan di luar ruangan yang memilik keunggulan Weatherproof dengan IP66 (Index Protection) yang melindungi dari masuknya debu dan air hujan. Resolusinya mencapai 1080P atau 1920 x 1080 pixel. Dengan resolusi yang besar ini, maka gambar yang ditampilkan akan terlihat begitu jelas. Menggunakan lensa ukuran 2.8 mm sehingga menjangkau erea pemantauan yang cukup lega. Dilengkapi dengan teknologi inframerah sehingga dapat memantau dalam kondisi gelap. Tidak itu saja, camera ini juga memiliki fitur-fitur unggulan lain, di antaranya :
ICR (Infrared Cut filter Removal)  
Pada siang hari kamera akan memfilter sinar infra merah dari sumber cahaya lain seperti matahari,  sehingga bisa menghasilkan gambar dengan warna natural. Pada malam hari sinar infra merah dari LED tidak difilter atau diolah apa adanya sehingga gambar hitam putih dengan kualitas tinggi.

AWB (Automatic White Balance
Sumber cahaya mempunyai suhu yang berbeda sehingga bisa mempengaruhi kamera dalam membaca warna putih. AWB merupakan kemampuan kamera dalam membaca/menterjemahkan warna putih berdasarkan sumber cahaya yang ada secara otomatis. 

AGC (Automatic Gain Control)
Dalam kondisi kurang cahaya, kamera mampu memperkuat sinyalnya sehingga gambar menjadi lebih terlihat. 

DNR (Digital Noise Reduction
  • 2DNR adalah kemampuan kamera untuk menghilangkan noise dengan membandingkan pixel pada 2 gambar yang berurutan. 
  • 3DNR sama dengan 2DNR tapi ditambah fitur untuk membandingkan pixel-pixel yang berdekatan pada satu gambar yang sama sehingga tampak lebih halus. 

WDR (Wide Dynamic Range)
Kemampuan kamera untuk memperbaiki gambar yang tampak silau karena cahaya yang berlebihan di sekitarnya atau terdapat bayangan hitam karena objek membelakangi sumber cahaya. DWDR (Digital Wide Dynamic Range) adalah versi lain dari WDR. Bagian yang terang atau gelap diatur pencahayaannya seperti fitur brightness pada photoshop.

OSD (On Screen Display)
Kelengkapan pada kamera untuk mengatur beberapa fitur kamera langsung pada monitor. Alat untuk mengaturnya dilekatkan pada kabel kamera. 

FITUR LENGKAP DARI KAMERA CCTV KANA B-8020BQ
  • 1/ 2.7 “ Aptina 2MP CMOS Sensor
  • 2.8 mm lens
  • 1080P/960H Image Resolution
  • 18 pcs IR LED
  • IR Distance up to 20 meters
  • ICR, AWB, AGC, 3DNR, Picture Adjust, DWDR, Low Illumination, UTC, OSD
  • IP66 weatherproof housing
  • Size : 151(W) x 64(H) x 65.5(D)mm

Selasa, 18 September 2018

Absensi Sidik Jari Tidak Bisa Menerima Scan


Tidak selamanya mesin absensi bekerja dengan baik, adakalanya mesin itu akan menemui kendala sebagaimana mesin elektronik lainya. Salah satu yang sering kita temui kendala mesin yang tidak menerima scan absensi. Bagaimana cara menanggulangi permasalahan ini?
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menangani permasalahan ini diantaranya:

1.  Kondisi Permukaan Jari
Dalam keadaan tertentu sidik jari seseorang tidak bisa terpindai seperti sebelumnya bisa dikarenakan kondisi jari yang terlalu kering atau berair. Hendaknya dalam kondisi ini harus disesuaikan, apabila tangan berair segera lap dengan bersih sedangkan apabila terlalu kering cici tangan terlebih dahulu kemudian lap dengan bersih. Kondisi yang lebih parah jari yang terkelupas kulitnya, untuk kendala ini lebih disarankan absensi dengan kartu atau PIN karena apabila menggunakan jari pada saatnya akan tidak bisa digunakan kembali.

2. Permukaan Mesin/Sensor Fingerprint
Sensor sidik jari atau fingerprint scan bisa saja rusak apabila dalam perawatan tidak mengikuti prosedur atau karena faktor lain. Permukaan sensor sangat berpengaruh dalam pembacaan. Pastikan kondisi permukaan sensor dalam kondisi yang rata tanpa goresan. Apabila kondisi sensor kotor silahkan bersihkan dengan isolasi atau lakban bening. Apabila rusak terlalu parah silahkan ganti kaca/prisma sensor dengan mengirimkan mesin ke showroom terdekat.

3. Data Sidik Jari dan Karyawan pada Mesin
Kendala ini umumnya dialami pada mesin stand alone karena sistem kerjanya yang menyimpan sidik jari dan data karyawan  pada mesin. Bisa saja data tersebut terhapus dengan tidak sengaja karena salah melakukan perintah. Untuk menangani masalah inisilahkan koneksi dengan mesin absensi dan upload kembali data karyawan dan sidik jariatau dengan meregistrasi karyawan yang tidak bisa scan presensi.

Minggu, 09 September 2018

Flexcode 4500

FlexCode 4500 merupakan tools yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis dengan mengintegrasikan aplikasi tersebut dengan sensor U.are.U 4500. Sensor U.are.U 4500 dari Digital Persona ini didesain dengan tampilan yang lebih elegan. Kombinasi U.are.U 4500 dengan FlexCode SDK menawarkan fleksibilitas dalam mengintegrasikan aplikasi web atau desktop dengan sensor U.are.U 4500 berbentuk mungil dan elegan. FlexCode SDK memberikan solusi yang lebih mahir dan cocok bagi Anda yang membutuhkan kebebasan berkreasi dalam pengembangan aplikasi.
Mesin pendukung : U.are.U 4500
Jenis library : ActiveX DLL
Kecepatan verifikasi : 200 template sidik jadir per detik
Sample code : VB6, Delphi7, VB.Net, C#.Net, PHP
Sistem operasi : Windows XP/7/8/10 (32/64 bit)



   Fungsi-fungsi yang digunakan dalam FlexCode SDK   
  • FPImageStart Untuk mengambil gambar sidik jari (tanpa proses verifikasi).
  • FPImageStop Untuk membatalkan proses mengambil gambar sidik jari.
  • FPRegistrationStart Untuk memulai mengambil contoh sidik jari.
  • FPRegistrationStop Untuk menghentikan / membatalkan proses mengambil contoh sidik jari.
  • FPVerificationStart Untuk melakukan verifikasi (pencocokan) sidik jari.
  • FPVerificationStop Untuk membatalkan proses verifikasi sidik jari.
  • FPLoad Untuk me-refresh daftar contoh sidik jari yang sedang digunakan (runtime) untuk verifikasi.
  • FPUnload Untuk menghapus contoh sidik jari dari daftar sidik jari yang sedang digunakan (runtime) untuk verifikasi.
Fitur Utama :
  • Fleksibel untuk diintegrasikan dengan aplikasi lain
  • Bisa digunakan di aplikasi web dan aplikasi desktop
  • Penggunaan multi alat dalam satu komputer
  • Verifikasi (pencarian) 1 ke N atau berdasarkan filter yang input
  • Keseimbangan tingkat akurasi dan kecepatan terbaik saat ini
  • Tampilan citra sidik jari terintegrasi ke aplikasi
  • Sample code tersedia dalam PHP, VB6, VB.NET & Delphi
  • Sistem operasi Win XP / Vista / Win 7 / Win 8 / Win 10 (32 dan 64 bit)

Rabu, 05 September 2018

Logic LS-30A

1D Single Laser Scanner, Mode Scan Automatic/Trigger/Continuous, with Stand, US
Barcode Scanner laser milik Logic LS-30A ini dapat membaca tipe barcode One Dimensional(1D) seperti tipe barcode UPC-A, UPC-E, Industrial 2 of 5, EAN 8, EAN 13, Code 128, Code 39, Code 93, Codabar 125, MSI/Plessey, dll dengan tingkat kecepatan hingga 300 scan/detik karena dilengkapi dengan CPU dari Newland. Logic LS-30 ini dapat membaca resolusi garis barcode hingga lebih dari 3 mil (1 mil = 0,0254 mm) atau setara dengan 0,0762 mm. Optical part yang ada didalam Barcode Scanner Logic LS-30A menggunakan Gold Plate sehingga tingkat sensitifitas dalam pembacaan barcode lebih tinggi, serta masa pakai mencapai 5 tahun. Media yang dapat dibaca oleh barcode scanner Logic LS-30A adalah di kertas atau plastik.
Penggunaan praktis hanya dengan menyambungkan kabel USB dari barcode scanner ke PC/Laptop, driver akan otomatis ter-install tanpa harus meng-install manual. Terdapat beberapa default mode scan pada Logic LS-30A, antara lain, Automatic, dimana laser pembaca akan menyala ketika ada barcode di depannya. Ada juga mode manual scan (trigger) yang harus menekan tombol terlebih dahulu, serta mode Continuous dimana laser pembaca barcode akan tetap menyala tanpa ditekan tombolnya. Handle pada barcode scanner juga nyaman digenggam di tangan. Berbahan plastik ABS + PC yang biasa digunakan untuk bahan barang elektronik karena tahan bentur dan jatuh dari ketinggian 1,5 meter. Dengan tambahan stand untuk dudukan barcode scanner.
Spesifikasi :
  • Handheld barcode scanner, with Stand
  • Single line laser, 650nm visible laser diode
  • Scan rate : 300 scan/second
  • Resolution : >= 3mil (1mil = 0,0254 mm)
  • Depth of field : 5-650 mm
  • Drop test : 1,5 meter
  • Interface support : USB